Sunday, July 13, 2008

WD Watch List /Trader List



"WD Watch List" saat ini lebih bersikap antisipatif (memberi acuan titik Break Out, dan recommend to Buy jika tertembus)
"WD Watch List" didesain dengan lebih mengutamakan GERAKAN HARGA sebagai acuan.
"WD Watch List" telah dioptimalkan untuk mencari saham-saham yang mendekati breakout
  • Background merah tulisan putih untuk >4-Greens/4-Whites yang berarti kemungkinan akan KOREKSI.
  • Background putih tulisan hitam untuk 4-Reds/4-Blacks yang berarti kemungkinan akan REBOUND
  • +/- : Adalah selisih closing hari ini dibanding kemaren. Background merah berarti harganya turun
  • Trx : estimasi rata-rata transaksi harian dalam seminggu terakhir, data ini bermanfaat untuk position sizing, aturannya : jangan melakukan transaksi gede-gedean pada saham yang rata-rata nilai transaksinya kecil,... walaupun posisi trading anda profit.
  • S (Support) : Adalah nilai support berdasar Weeks Low, bisa 1-W Low, 2-W Low, 3-W Low dst
  • Close : Close hari ini
  • R (Resistance) : Resistance terdekat berdasar 4-Weeks High
  • Oscillator : Terdiri dari 3 sinyal : Stochastic, RSI dan Bollinger Band (Penjelasan masing-masing sinyal bisa diliat di link di atas atau di menu help dari Metasctok). Sinyal yang muncul bisa tunggal atau gabungan dari 2 atau lebih
  • Candle : Mayoritas sinyal yang muncul di sini menggunakan versi 'modified' dari standar candlestick di metastock, tapi pada garis besarnya tidak jauh berbeda. Jika anda ragu dengan maksud dari pola candlestick pada watch list, cek ke chart-nya langsung aja.
  • Colors : Green berarti Close hari ini lebih tinggi dibanding Close kemaren. 3-Greens berarti telah terjadi 3 kali Green berturut-turut. Sebaliknya berlaku juga untuk Reds
  • Bodies : White berarti Close lebih besar ketimbang Open. 3-Whites berarti telah terjadi 3 kali White berturut-turut. Sebaliknya berlaku untuk juga untuk blacks
  • MovAvg : Menggunakan perhitungan SMA - Simple Moving Average atas data Close, sinyal "15x45" berarti SMA-15 memotong SMA-45 dari bawah (bullish). Jika background merah berarti SMA-15 memotong SMA-45 dari atas (bearish).
  • Untuk sinyal "MACD X" adalah terjadi Golden Cross MACD (bullish - background putih) atau Dead Cross MACD (bearish - background merah).
  • Panah Atas: menunjukkan bahwa nilai MACD lebih besar dari level trigger-nya (uptrend)
  • Panah Bawah: berarti nilai MACD lebih kecil dari level trigger (down trend)
  • BreakOut : Ada tiga kriteria breakout : Price, Volume dan Darvas Box. Mengenai Darvas Box bisa dilihat di www.nicholasdarvas.org
Breakout adalah kejadian dimana ketika harga saham melewati level tertentu, tiba-tiba transaksinya menjadi sangat agresif, harganya melesat dengan cepat dan biasanya diiringi oleh volume yang tinggi. Banyak trader, khususnya short term trader, mencari-cari potensi breakout ini untuk mendapatkan substantial gain dalam waktu singkat. Hal ini bisa dipahami karena pada breakout yang berhasil,
gain 5% s/d 20% bisa diperoleh hanya dalam waktu 3 atau 2 hari atau bahkan intra day trading.

Hi / Lo : Kolom ini menunjukkan sinyal jika Close hari ini merupakan nilai tertinggi selama "x-Weeks Hi" atau terendah selama "x-Weeks Lo".
Angka cetak TEBAL: Huruf/angka saham-saham yang sedang berada di 4/more Weeks High.
Angka cetak MIRING dan DIGARIS-BAWAHI: Jika selisih close dan 4 Weeks high lebih besar dari 5%.
Angka cetak MIRING dan DICORET/STRIKE THROUGH: Jika lebih besar dari 10%
Secara umum semua background merah mengindikasikan 'waspada', untuk indikator berarti adalah sinyal bearish, untuk tabel S & R mengindikasikan reds (harga hari ini turun ketimbang kemaren) untuk penny stock tabel... yah, saham-saham di tabel ini emang uda sepatutnya di waspadai.

Khusus untuk tabel bollinger, jika background merah berarti harga telah melewati bollinger band top (bearish), sedangkan untuk background putih berarti, sedikit berbeda, harga telah memotong garis bollinger band bottom dari bawah (bukan sekedar melewati/di bawah bollinger band bottom, tapi harus telah memotong dari bawah-->yaitu mengarah ke bullish)

Tabel Support and Resistance dibagi 4 section (dipisahkan oleh garis tebal), saham-saham yang menembus 4-Weeks or more Hi akan ditempatkan pada section 4. Section ke-2 jika Close berada di kisaran 0-5% dari 4-Weeks High, sedangkan section ke-3 dan ke-4 masing-masing untuk 5%-10% dan >10% dari 4-Weeks High.
  • Section I ditandai dengan huruf cetak tebal, adalah saham-saham yang telah melewati level breakout, diurutkan berdasar periode/hari sejak breakout terjadi, semakin ke atas berarti breakout sudah lebih lama.
  • Section II adalah saham-saham yang sedang mendekati level breakout, dengan selisih max 5%. Semakin ke atas berarti persentase makin kecil.
  • Section III adalah saham yang selisih closing terakhir dengan level breakout-nya berada di kisaran 5%-10% (cetak MIRING dan DIGARIS-BAWAHI)
  • Section IV adalah saham-saham dengan selisih di atas 10% (cetak MIRING dan DICORET/STRIKE THROUGH).
Indikator weeks hi/low sedikit berbeda dengan color/body. Jika color & body akan selalu berurutan (staging), misalnya jika hari ini 4-Reds, maka ndak mungkin besoknya jadi 6-Reds, pasti melalui 5-Reds dulu atau reset/rebound. Sebaliknya, jika hari ini status suatu saham 8-W Low, dan besok masih turun, bisa jadi besok sudah 16-W Low atau bahkan langsung 24-W Low. Oleh karena itu, tidak ada patokan yang pasti Weeks keberapa yang kemungkinan mengindikasikan akan terjadi rebound.

Setelah sistem Weeks High terbukti cukup efektif dalam 'mencegat' saham-saham yang akan 'terbang', maka, menggunakan konsep yang sama, kini di "WD Watch List" ditambah perhitungan data "Support" untuk
tiap-tiap saham. Data support digunakan sebagai acuan untuk penurunan maksimal dalam satu hari, bukan menunjukkan level stop loss atau trailing stop. Untuk dua yang terakhir, lebih tepat jika ditentukan berdasar harga masuknya dulu (BUY), sehingga tiap-tiap orang berbeda.

Level support ditentukan berdasar posisi close terakhir terhadap 4-Weks Hi.
  • Saham-saham di section 1 pada tabel S & R, hitungan supportnya menggunakan 1 Weeks Lo
  • Saham-saham di section 2 pada tabel S & R, hitungan supportnya menggunakan 2 Weeks Lo
  • Saham-saham di section 3 pada tabel S & R, hitungan supportnya menggunakan 3 Weeks Lo
  • Saham-saham di section 4 pada tabel S & R, hitungan supportnya menggunakan 4 Weeks Lo
Dengan kriteria di atas, saham-saham yang volatilitasnya tinggi, range S & R nya akan lebar, sedangkan saham-saham yang volatilitasnya rendah, range S & R nya akan menyempit.
Hal lain, untuk menggenapkan jumlah kolom menjadi 12 (agar bisa dibagi dua untuk tabel penny stock), maka kolom "Color/Body" sekarang dipisahkan menjadi dua kolom, "Color(s)" dan "Body(s)".

WD Trader List
Setelah sekitar setengah tahun lebih WDTL secara rutin dibuat, saya melihat ada beberapa hal yang bisa disempurnakan. Maka sejak beberapa hari lalu saya coba utak-atik coding dan template dari WDTL untuk lebih memudahkan pemahaman dan penggunaannya.
Prinsip-prinsip yang dipakai tidak terlalu berbeda, sementara perubahan lebih pada cara penyajiannya saja.

Selengkapnya sbb :
  • Sistem perhitungan WDf (WD Factor) tetap, yaitu menggunakan batasan
  • minimum pertumbuhan dalam 1 bulan, 2 bulan dan 3 bulan.
  • Evaluasi atas WDf tidak dilakukan setiap minggu, tetapi relative lebih lama, tergantung kondisi market. Dengan demikian, nilai WDf relatif tetap. Hal ini memudahkan perunutan berapa hari suatu saham telah memasuki kriteria WD Trader List. Efek sampingnya, jika market sedang kurang bagus, kemungkinan saham yang masuk di WDTL akan sedikit, sebaliknya jika market sedang bagus, kemungkinan jumlah sahamnya akan banyak. Langkah ini cukup make sense jika diingat bahwa ketika market kurang bagus, buat apa memikirkan saham banyak-banyak ? Sementara ini kita gunakan WDf=20(%). Sekedar catatan, saham yang bias tumbuh paling tidak 20% setiap bulan, maka dalam 4 bulan sudah berlipat 2.
  • Jika sebelumnya pertumbuhan dihitung dari Close-To-Close, maka sekarang dihitung berdasar Lowest Value (in 20, 40 & 60 days) to Close. Sistem ini mengantisipasi gerakan saham yang rebound setelah periode penurunan yang cepat.
  • Saham-saham sekarang diurutkan berdasar berapa hari sejak masuk WDTL. Dari bawah adalah saham yang baru masuk, sementara paling atas adalah yang paling lama menjadi anggota WDTL. Penggolongan zone 1 s/d 4 pada kolom ticker dan nama saham adalah sbb :
  1. Zone 1 >40 hari ( 2 bulan )
  2. Zone 2 >20 hari & <=40 hari
  3. Zone 3 >5 hari & <=20 hari
  4. Zone 4 <= 5 hari ( 1 minggu )
  • Kriteria volume/transaction value diperketat, dimana sekarang menggunakan batasan rata-rata total transaksi 5 hari terakhir minimum 5 milyar.
Terlampir adalah contoh WDTL berdasar penutupan market 25 Juni 2008

Kolom 60 days, 40 days, 20 days = close 60 hari, 40 hari dan 20 hari lalu Entry : Nilai close pada saat saham tersebut mulai memasuki kriteria WDf Day(s) : Menunjukkan berapa hari sejak saham tersebut masuk kriteria WDf % : Kenaikan harga sejak masuk kriteria WDf dibanding close terakhir (Last) Trx : Rata-rata total transaksi dalam 5 hari terakhir

Walaupun WDTL hanya di-publish tiap weekend, bagi anda yang memaintain portofolio mid/long term tetap bisa mengevaluasi apakah saham tertentu masih memenuhi kriteria WDTL melalui penunjukan angka di kolom status MACD (panah atas/bawah) pada WDWL

Note:
Sekedar catatan, WDTL bukan merupakan prediksi apakah suatu saham akan naik atau terus naik. WDTL hanya menunjukkan bahwa suatu saham TELAH menunjukkan suatu pertumbuhan tertentu dalam rentang waktu tertentu.
Diharapkan trend akan terus bertahan, tapi tidak ada jaminan apapun untuk itu. Sebagaimana teori dasar analisa teknikal, suatu trend cenderung untuk bertahan, sampai trend-nya berubah.... :D

WD trader list ini adalah daftar saham-saham yang memenuhi kriteria minimum pertumbuhan harga tertentu (sesuai angka (persentase) WDf di pojok kanan atas) untuk setiap bulannya, selama 1, 2 atau 3 bulan terakhir. Ini merupakan pelengkap WDWL dan WDPL. Bedanya, WDWL lebih untuk short term, sementara WDTL untuk mid - long term. Pemahamannya secara mudah adalah, jika anda masuk di harga yang ditunjukkan pada kolom entry pada sekian hari (bursa) yang lalu (ditunjukkan di kolom days), maka harga sekarang telah naik sebesar angka di kolom gain.

Menjawab pertanyaan mas Marcello, sebenarnya saya ingin membuat tampilan WDTL sesederhana mungkin, sebab dari beberapa kali workshop nampaknya peserta sulit menyerap filosofi di belakangnya. Intinya adalah WDTL berusaha menyaring saham-saham yang telah menunjukkan pertumbuhan harga yang bagus dan mungkin cocok untuk trading / investing dalam jangka menengah / panjang. Filosofi ini sangat berbeda dengan WD Watch List yang memang dibuat untuk trading jangka pendek. Investor / trader yang clueless (dalam artian tidak mengerti analisa apa-apa) cukup melihat apakah suatu saham masih masuk di WDTL atau ndak, atau melihat saham apa yang baru masuk di WDTL sebagai peluang baru. Kemudian dengan melihat chart sekilas, dia bisa menentukan apakah akan buy atau sell atau hold. WDWL bisa membantu menentukan kapan masuk atau kapan keluar, sedangkan WDTL menunjukkan saham-saham mana yang kemungkinan memiliki trend bagus dan relatif linier.
Efektifitas WDTL bisa dilihat dari saham-saham yang memiliki day(s) lama ternyata cenderung memberi tingkat gain yang relatif tinggi. Dengan demikian, asumsinya, jika trader masuk sejak hari pertama saham tersebut masuk WDTL, gain yang diperoleh kira-kira setara dengan yang tercantum di kolom (%).

WD Watch List Bagi Pemula

Bagi pemula yang belum mengerti analisa teknikal, WD Watch List mungkin terlalu rumit dan berwarna-warni karena begitu banyak indikator dan warna-warna yang terlihat. Kenapa satu saham memiliki banyak sinyal di sebelah kanan, sementara yang lain kosong? OK, kabar bagusnya : anda tidak perlu melihat semua saham satu demi satu, hanya untuk mencari saham yang secara teknikal menarik. Bagaimana caranya ?
Sebelumnya perlu diingat lagi pengertian dan batasan dari apa yang disebut "secara teknikal menarik" yaitu walaupun suatu trend bullish selalu diawali oleh "sinyal-sinyal teknikal yang menarik", bukan berarti bahwa setiap "sinyal teknikal yang menarik" akan selalu diikuti oleh trend bullish.

Nah, kegiatan perencanaan trading pada bagian besar adalah mencari sinyal-sinyal tersebut untuk mencari peluang yang muncul (di samping juga menentukan apa yang akan dilakukan terhadap saham dalam
portofolio).

Karena trading plan sebaiknya dilakukan secara rutin setiap hari, maka saya membuat "WD Watch List" setiap hari agar 'pekerjaan rumah' ini menjadi lebih praktis dan simpel. WD Watch List sering saya sebut
sebagai "sistem pemetaan" ketimbang "stock pick" karena semua saham disajikan dalam list. Sebagaimana halnya peta, perlu pemahaman tersendiri agar dapat mengenali lokasi/saham yang menarik dan tidak justru terjebak di lokasi/saham-saham yang berbahaya, ataupun berkeliling di semua lokasi/saham hanya untuk mencari-cari lokasi/saham-saham yang menarik.

Selanjutnya saya jelaskan fitur-fitur yang membuat WD Watch List dapat membantu aktifitas trading plan menjadi praktis dan simpel :

1. Sistem Indicator Coloring / pewarnaan indikator
WD Watch List menggunakan pewarnaan yang berbeda antara sinyal yang secara teknikal mengarah ke bullish (background putih) dan sinyal yang secara teknikal mengarah ke bearish (background merah). Dengan metode ini, pengamatan broad market secara singkat dapat dilihat dari sebaran warna yang terlihat. Semakin banyak warna merah di atas, maka kemungkinan market sudah overheat, sebaliknya semakin banyak sinyal dengan background putih di bawah, maka kemungkinan market akan rebound

2. Sistem Sorting / Pengurutan
Sistem pengurutan di WD Watch List membuat saham-saham yang cocok untuk trader "Buy High Sell Higher" terangkat ke bagian atas, dan sebaliknya saham-saham yang cocok untuk trader "Buy Low Sell Higher" 'terdesak' ke bagian bawah. Dengan bantuan indikator-indikator dibagian kanan, maka secara simpel pemahamannya adalah, bagi penggemar "Buy High Sell Higher", waspadai/hindari saham-saham yang telah memberi sinyal overheat/sinyal bearish (ditandai dengan background merah), karena koreksi mungkin akan datang sebentar lagi, sementara bagi trader berkarakter "Buy Low Sell Higher", cari saham-saham dibagian bawah yang telah menunjukkan sinyal bullish/rebound (ditandai dengan background putih).

3. Sistem Zoning / Zonanisasi
Mempertajam fungsi sorting, maka "WD Watch List" juga menggunakan sistem zoning, yang terlihat pada bagian kiri dari list. Dipisahkan oleh garis tebal sebagai pemisah antara satu dengan yang lain, ada 4
zone (zone 1 s/d 4 dari atas ke bawah) yang merepresentasikan posisi harga terakhir saham terhadap harga historisnya masing-masing.
Pembagian antar zone ini dilakukan otomatis oleh komputer menggunakan kriteria tertentu, jadi bukan merupakan opini subyektif yang bisa jadi berubah sewaktu-waktu. Dengan melihat komposisi antar zone, kita bisa mendapat gambaran dari pergerakan relatif atau situasi dari market secara umum. Ketika pasar dalam kondisi bullish/overheat, banyak saham berada di zone 1 dengan menyisakan sedikit saham di zone 4. Sebaliknya ketika terjadi crash, mayoritas saham akan berada di zone 4, dan menyisakan, atau bahkan tidak ada satupun saham yang menghuni zone 1.
Dari pengamatan selama ini, komposisi antar zone yang relatif 'sehat' adalah (zone 1 s/d 4) : 20%, 20%, 30% dan 30%. Beberapa kejatuhan market dapat ditengarai sebelumnya melalui pengamatan komposisi ini,
yaitu ketika saham-saham mayoritas berada "di atas" sehingga perbandingan antar zone-nya adalah : 40%, 30%, 20% dan 10%. Ketika market kemudian benar-benar jatuh, komposisinya (pernah) menjadi : 0%, 0%, 40% dan 60%. (Short & Mid term) Trader yang familiar dengan pola pergerakan ini, tanpa perlu melihat chart indeks, dapat segera mengambil keputusan cash out ketika mayoritas saham telah berada "di
atas". Inilah yang saya sebut sebagai "bottom up analysis" sebagai alternatif ataupun pelengkap bagi "top down analysis" yang secara konvensional menganalisa market dari chart indeks. Logika sederhananya
adalah : ketika mayoritas saham-saham blue chip atau berkapitalisasi besar telah mencapai kondisi overheat, dapat dikatakan bahwa general marketnya juga cenderung overheat, dimana fase selanjutnya kemungkinan adalah koreksi berjamaah, yang cenderung membawa saham-saham penny atau perkapitalisasi kecil untuk koreksi juga. Di sisi lain, sistem zoning ini juga bermanfaat untuk analisa sektoral : ketika saham-saham pada satu sektor cenderung berkumpul, entah di bagian atas ataupun dibagian bawah, bisa disimpulkan bahwa saham-saham dalam sektor tersebut sedang memiliki trend/kondisi yang sama (sebagai contoh, ketika saham-saham banking jatuh beberapa waktu lalu, posisinya di WD Watch
List mayoritas berada di bawah).

4. Sistem "pencegatan" breakout
Beberapa kali saya menuliskan bahwa 'basic design' dari WD Watch List adalah untuk para highlander (trader 'Buy High Sell Higher'). Walaupun 3 fitur di atas sangat bermanfaat, bisa saya katakan bahwa keduanya hanyalah "added bonus" dari fitur ke-4, yaitu untuk "mencegat" breakout. Kenapa saya katakan mencegat ? Setiap breakout pasti memiliki apa yang dinamakan level harga breakout/level harga konfirmasi. Jika level ini terlewati, apalagi didukung oleh faktor lain, misalnya volume dan sentimen market, maka kemungkinan saham itu akan benar-benar breakout. Pekerjaan rumah para highlander adalah
menyiapkan daftar level breakout ini setiap malam sehingga besoknya tinggal monitor apakah terjadi penembusan atau tidak. Fungsi WD Watch List adalah menyajikan daftar level breakout ini sehingga trader TIDAK PERLU REPOT melihat chart saham satu demi satu. Dari penjelasan diatas, bisa disimpulkan bahwa WD Watch List BUKAN memprediksi saham mana yang AKAN breakout, tapi memberi panduan DI LEVEL BERAPA para highlander musti mencegat suatu breakout.

Sebagai catatan, WD Watch List merupakan tool yang sangat berguna untuk trading dengan karakter tertentu dan gaya tertentu. Gaya yang kira-kira sama juga dianut oleh Jesse Livermore, Darvas dan para
Turtle Trader. Gaya ini memiliki set of rules tersendiri dimana salah satunya adalah disiplin dalam menentukan Stop Loss dan/atau menjalankan Cut Loss, sementara mayoritas trader biasanya fokus pada
bagaimana meningkatkan akurasi prediksi dan mengurangi frekuensi Cut Loss. Dua gaya ini, walaupun memiliki tujuan yang sama (meningkatkan portofolio), tapi dalam banyak hal memiliki rules yang berbeda. Tidak disarankan mencampurkan rules dari satu gaya trading dengan rules dari gaya trading lain karena hasilnya bukannya makin baik, justru seringnya jadi lebih jelek.


by WD

DISCLAIMER:

The information herein is based on information obtained from sources believed to be reliable, but I do not make any representation or warranty, express or implied, as to its accuracy, completeness, timeliness or correctness for any particular purpose. Opinions expressed are subject to change without notice. Any recommendation contained herein does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. The information herein is published for the information of addressees only and is not to be taken in substitution for the exercise of judgment by addressees, who should obtain separate legal or financial advice. I accept no liability for any direct, special, indirect, consequential, incidental damages or any other loss or damages of any kind arising from any use of the information herein (including any error, omission or misstatement herein, negligent orotherwise) or further communication thereof, even if I have been advised of the possibility thereof. The information herein is not to be construed as an offer or a solicitation of an offer to buy or sell any securities, futures, options or other financial instruments or to provide any investment advice or services. The information herein is not intended for distribution to, or use by, any person or entity in any jurisdiction or country where such distribution or use would be contrary to law or regulation.