Area : Overbought Area and Oversold Area Lihat yang dilingkari. Ketika garis yang biru berada di atas garis yang merah merupakan slah satu indikator bahwa harga suatu saham masih akan naik. Sebaliknya kalau garis merah barada di atas garis biru,maka kemungkinan akan turun. Namun ketika memasuki daerah overbough, ditandai dengan munculnya arsiran merah di bawah garis biru, maka trader mulai perlu berhati - hati karena biasanya rawan koreksi. Sebaliknya kalau memasuki daerah oversold maka bisa cepat rebound. Ini hanya salah satu indikator. Seringkali suatu saham ketika memasuki daerah oversold malah merupakan konfirmasi Bullish. Lihat chart BUMI di samping ini yang masa oversoldnya bisa berkepanjangan. dan seringkali BULL dimulai dari awal oversold. Oleh sebab itu diperlukan indikator lainnya lagi seperti MACD dan Volume. yang akan saya bahas nanti.
MACD (indikator 2)
MACD (Moving Average Convergence/Divergence) Merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menentukan arah harga suatu saham. Lihat chart di samping ini. Ada dua pola yangs angat penting dalam menggunakan MACD, yaitu MACD Golden Cross dan MACD Deadth Cross. MACD Golden Cross adalah perubahan dari balok-balok biru di bawah menjadi balok merah ke atas. Balok-balok biru menandakan tekanan jual. dan merah merupakan kekuatan beli. Golden cross menandakan reversal atau pembalikan dari trend bearis ke bullish. Sedangkan Deadth Cross merupakan perubahan atau reversal dari bullish ke bearish..
Volume (indikator 3)
Volume adalah salah satu indikator yang paling jujur atau paling sulit untuk dibohongi. Apalagi saham dengan kapitalisasi besar. Dan biasanya Volume dipakai untuk menentukan sah atau tidaknya indikator lain seperti MACD (Moving Average Convergence/Divergence), Stochastic - F, dll. Kalau indikator lain mungkin bisa dengan mudah dibohingi bandar atau FM gede dengan tarkan -tarikan 1 lot pada awal atau akir sesi, maka Volume tidak dapat dibohongi. Karena Volume merupakan konsensus atau kesepakatan bersama mengenai harga suatus saham. Kenaikan saham dengan Volume yang amat kecil, patut dipertanyakan, begitu pula dengan penurunannya. Saham yang naik dengan volume yang kecil biasanya hanya dijadikan alat bandar untuk jualan saham. Misal bandar beli average 7000 (10 ribu lot), dia mungkin saja beli hingga 500lot hingga harga mencapai 7300, kemudian para trader liat udah break out dan indikator TA menunjukan signal positif (apalagi kalau ditambah euphoria Dow Jones ijo tua) . Eh tiba - tiba bandar jualan. Hal ini pernah saya alami sendiri (saya yang jadi dalangnya ^^, tentunya di saham kapitalisasi kecil, kalau gede, duit ngga cukup euyyy). Sedangkan kalau harga yang merupakan konsensus pasar, pasti volumenya gede, karena yang beli bukan hanya bandar atau trader, tapi juga investor. Gambart diatas dibuat beberapa hari yang lalu. Kenapa saya berani mengatakan AKRA Uptrend, karena AKRA pada awal juni, break out dengan volume yang sangat besar, kemudian Koreksi, dan naik pelan - pelan dengan Volume di atas rata - rata.
Aplikasi :
- Beli saham saat break out dengan Volume yang besar atau,
- Jual/CL
by Abah