Sunday, July 13, 2008

Pembentukan Harga

Kita mungkin jarang bertanya, kenapa harga suatu saham ada yang bisa naik terus dan ada juga yang bisa turun terus. Kali ini kita akan membahas mengenai kenapa bisa naik. Yang turun kapan - kapa ya...
Harga suatu BARANG bisa naik disebabkan karena faktor permintaan, yaitu permintaan lebih besar daripada penawaran sehingga menimbulkankelangkaan dan akhirya harga naik. Tapi di saham tidaklah se simpel itu.
  1. Bisa saja Bandar dengan sengaja menarik harga ke atas agar euphoria masyarakat menyangka bahwa harga akan terus naik, eh ternyata akhirnya turun. Alias bandar pengen jualan, harga dinaikan dulu agar makin banyak yang nge-bid. (FAKTOR BANDARMOLOGY)
  2. Nah ini yang kesukaan para trader. Harga hjuga bisa naik karena para teknikal analis setelah menarik garis, didapati bahwa harga sekarang telah menembus resisten dan dipekirakan akan naik terus. (TA / Teknikal Analisis)
  3. Harga bisa naik karena adanya harapan bahwa ke depannya. harga akan naik terus karena fundamental perusahaan yang bagus. (FA / Fundamental Analisis). Sehingga orang - orang buru - buru membeli saham ini. Apakah ini tepat?..
Paling penting untuk diingat adalah, harga suatu saham bisa naik karena adanya harapan bahwa harga tersebut akan naik lagi. Contoh kita ambil saham BUMI.
Kenapa harga BUMI sempat mencapai 8500, ada beberapa alasan :
  1. Bandar yang narik.,
  2. TA signal positif
  3. FA nya bagus sehingga menurut para ahli FA harga BUMI wajar = 11 ribu.
Pertanyaan berikutnya berhubungan dengan yang nomer 3 adalah, jika harga BUMI adalah 11 ribu, maka siapa yang ingin membeli BUMI di harga 11 ribu?.
Tentunya orang yang ingin membeli BUMI di harga 11 ribu adalah orang yang mengharapkan kenaikan BUMI di atas 11 ribu sehingga ia mendapatkan capital gain.
Kalau kita bandingkan dengan Bunga Bank/Obligasi. Anggaplah 10% (obligasi) maka jika kita membeli obligasi seharga 8500 maka dalam 2 tahun akan berkembang menjadi 10.200 dan hampir tanpa resiko (jika perusahaan bagus/Pilih Yang ratingnya bagus) atau Deposito saja.
Bedanya tidaklah signifikan jika dibandingkan dengan risk yang didapat dengan membeli saham yang volatilitasnya tinggi. Banyak faktor yang dapat menurunkan kembali harga suatu saham. diantaranya Profit Taking (yang beli di harga 1000an jual), Harga hasil produksi yang turun (umpama coal turun dalam 2 tahun).
Berikutnya, jika harga wajarnya adalah 11 ribu, maka untuk mencapai 11 ribu, harus ada orang yang membeli seharga gitu. Nah, kalau anda sudah tau bahwa harga wajar BUMI adalah 11 ribu, apakah anda akan membeli BUMI di harga 11 ribu?
Tentu saja tidak karena tidak menjanjikan capital gain nya. Maka menurut saya, kita sebaiknya memilih saham yang harga wajarnya, minimal 2x lipat harga sekarang sehingga minimal menghasilkan capital gain 50%. Ini jika kita memakai FA sebagai dasar BUY kita. Tapi kalau pakai dasar FA yah lain lagi ceritanya,he3...

by Abah

DISCLAIMER:

The information herein is based on information obtained from sources believed to be reliable, but I do not make any representation or warranty, express or implied, as to its accuracy, completeness, timeliness or correctness for any particular purpose. Opinions expressed are subject to change without notice. Any recommendation contained herein does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. The information herein is published for the information of addressees only and is not to be taken in substitution for the exercise of judgment by addressees, who should obtain separate legal or financial advice. I accept no liability for any direct, special, indirect, consequential, incidental damages or any other loss or damages of any kind arising from any use of the information herein (including any error, omission or misstatement herein, negligent orotherwise) or further communication thereof, even if I have been advised of the possibility thereof. The information herein is not to be construed as an offer or a solicitation of an offer to buy or sell any securities, futures, options or other financial instruments or to provide any investment advice or services. The information herein is not intended for distribution to, or use by, any person or entity in any jurisdiction or country where such distribution or use would be contrary to law or regulation.